TUGAS
COMPUTER
“Analisis Bivariat”
Oleh:
SISKA NOVRIMA
SARI
PRODI D III
KEBIDANAN PADANG
POLITEKNIK
KESEHATAN PADANG
2013/2014
Analisis Bivariat
Tanggal
16 Desember 2013
Untuk apa melakukan pengujian?
ð Karena ada tujuan penelitian yang hanya
bisa dijawab dengan melakukan pengujian
ð Bivariat = dua variabel
Jenis variabel pada kerangka konsep (design penelituian) :
1.
Independen
variabel èvariabel bebas
2.
Dependen
variabel è variabel terikat
Ada 4 kemungkinan pasangan variabel apabila dilihat dari dan
bentuk data :
1.
K
è K è uji beda proporsi
2.
N
è K è uji beda rata-rata
a. 2 rata-rata : T – test
1. Sampel tidak berpasangan : independen
sampel T Test
2. Sampel berpasangan : paired T Test
b. Lebih 2 rata2 : Anova
3.
K
è N èuji beda rata-rata
4.
N
è N è uji korelasi (hubungan)
Apapun pasangan variabel dan bentuk diatas, pengujian
ditujukan untuk menjawab tujuan penelitian (pertanyaan penelitian).
Pertanyaan penelitian : Apakah ada hubungan pendidikan dengan
pekerjaan ?, maka tujuan penelitiannya adalah : untuk mengetahui hubungan
pendidikan dengan jenis pekerjaan.
Ada 7 langkah
ringkas dalam melakukan analisis bivariat :
1.
Identifikasin
variabel dalam tujuan penelitian
2.
Identifikasi
field dalam database
3.
Tentukan
karakteristik data atau variabel (K/N)
4.
Tentukan
uji sementara, teori yang relevan, dan hipotesis nol PENGUJIAN.
5.
Bila
terdapat salah satu atau kedua variabel Numerik, lakukan uji normality
6.
Lakukan pengujian, baca hasil dan interpretasikan
7.
Lakukan
pembahasan, dengan cara :
a. Membandingkan dengan teori yang
relevan
b. Bandingkan dengan data sekunder
sebagai latar belakang penelitian,
c. Bandingkan dengan penelitian
terdahulu
My note :
-
Tujuan menjawab rumusan
maslah
-
Kesimpulan menjawab
tujuan penelitian
-
Uji parametrik satu atau
kedua variabel numerik
EXAMPLE
Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pendidikan dengan jenis pekerjaan.
1.
Langkah
1 : Identifikasin variabel dalam tujuan penelitian
Variabel independent : tk. Pendidikan
Variabel dep. : pekerjaan
2.
Langkah
2 : Identifikasi field dalam database
Tk. Pendidikan : à didik
Pekerjaan : à kerja
3.
Langkah
3 : Tentukan karakteristik data atau variabel (K/N)
Didik à K
Kerja à K
4.
Langkah
4 : Tentukan uji
sementara, teori yang relevan, dan hipotesis nol PENGUJIAN.
Uji : uji beda proporsi
Teori relevan : makin tinggi
pendidikan maka makin besar peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
H0 : pengujian : tidak ada perbedaan
proporsi ibu yang tidak bekerja antara ynag berpendidikan SD, SLTP, SLTA, dan
PT. Diuji pada CI 95 %
5.
Langkah
5 : Bila terdapat salah satu atau kedua variabel Numerik, lakukan uji normality
uji normality
: è skip
my note : apabila pd uji normality data berdistribusi tidak
normal à lakukan normalisasi à jika tetap
berdistribusi tidak normal, à kategorikan data
6.
Langkah
6 : Uji, baca dan interpretasikan
Pendidikan Formal
Ibu * Pekerjaan Ibu Responden Crosstabulation
|
|||||||||
|
|
|
Pekerjaan Ibu Responden
|
Total
|
|||||
|
|
|
PNS
|
swasta
|
wiraswasta
|
pedagang
|
buruh/tani
|
lain2
|
|
Pendidikan Formal Ibu
|
BH/SD
|
Count
|
1
|
5
|
2
|
8
|
48
|
6
|
70
|
% within Pendidikan
Formal Ibu
|
1.4%
|
7.1%
|
2.9%
|
11.4%
|
68.6%
|
8.6%
|
100.0%
|
||
SLTP
|
Count
|
18
|
113
|
88
|
83
|
57
|
47
|
406
|
|
% within Pendidikan
Formal Ibu
|
4.4%
|
27.8%
|
21.7%
|
20.4%
|
14.0%
|
11.6%
|
100.0%
|
||
SLTA
|
Count
|
77
|
589
|
648
|
203
|
23
|
230
|
1770
|
|
% within Pendidikan
Formal Ibu
|
4.4%
|
33.3%
|
36.6%
|
11.5%
|
1.3%
|
13.0%
|
100.0%
|
||
P.TINGGI
|
Count
|
583
|
200
|
147
|
38
|
4
|
61
|
1033
|
|
% within Pendidikan
Formal Ibu
|
56.4%
|
19.4%
|
14.2%
|
3.7%
|
.4%
|
5.9%
|
100.0%
|
||
Total
|
Count
|
679
|
907
|
885
|
332
|
132
|
344
|
3279
|
|
% within Pendidikan Formal Ibu
|
20.7%
|
27.7%
|
27.0%
|
10.1%
|
4.0%
|
10.5%
|
100.0%
|
Kaidah
mengoemntari :
1.
Komentari kategori yang bermasalah
2.
Bandingkan proporsi kejadian antar
kategori dependen
3.
Komentari yang TER-nya
Responden yang
paling banyak tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga adalah yang
berpendidikan SLTA. (kalimat lainnya sesuai teori yang relevan). Atau
komentarnya pada yang terendah : hanya 6 % saja ibu yang sarjana tidak bekerja.
Komentranya
juga dapat dengan membandingkan 2 kategori sekaligus .
pada contoh ini
: proporsi pengangguran
Chi-Square Tests
|
|||
|
Value
|
df
|
Asymp. Sig. (2-sided)
|
Pearson Chi-Square
|
2141.532a
|
15
|
.000
|
Likelihood Ratio
|
1561.422
|
15
|
.000
|
Linear-by-Linear Association
|
551.381
|
1
|
.000
|
N of Valid Cases
|
3279
|
|
|
a. 1 cells
(4.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
2.82.
|
Jika tidak ada jumlah expected <5 baca
pearson chi square
Jika jumlah expected <5 dan proporsi tidak lebih 20 %, baca likehood
Jika expected < 5 dan proporsi lebih dari
20, tidak boleh gunakan chi square
Uji statistik
chi square menentukan p<0,05, H0 ditolak. Tidak Ada perbedaan proporsi ibu
yang menganggur antara yang berpendidikan SD,SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi,
berarti ada
hubungan antara pendidikan dengan pekerjaan.
Latihan 15 : hubungan antara pendidikan dengan keikutsertaan ber-KB
1.
Langkah
1 : Identifikasin variabel dalam tujuan penelitian
Variabel independent : tk. pendidikan
Variabel dep. : keikutseretaan ber-KB
2.
Langkah
2 : Identifikasi field dalam database
Tk. Pendidikan : didik
Keikutsertaan ber-KB : Akseptor
3.
Langkah
3 : Tentukan karakteristik data atau variabel (K/N)
Didik : K
Akseptor : K
4.
Langkah
4 : Tentukan uji
sementara, teori yang relevan, dan hipotesis nol PENGUJIAN.
Uji : uji beda proporsi
Teori yang relevan : semakin tinggi
pendidikan , maka semakin tinggi keikutsertaan ibu untuk ber-KB
H0 : tidak ada perbedaan proporsi ibu
yang menjadi akseptor antara yang berpendidikan SD, SLTP, SLTA, dan PT. Diuji
pada CI 95 %
5.
Langkah
5 : Bila terdapat salah satu atau kedua variabel Numerik, lakukan uji normality
uji
normality : è skip
6.
Langkah
6 : Uji, baca interp
Pendidikan Formal
Ibu * Akseptor KB (Y/T)
Crosstabulation
|
|||||
|
|
|
Akseptor KB (Y/T)
|
Total
|
|
|
|
|
TIDAK
|
YA
|
|
Pendidikan Formal Ibu
|
BH/SD
|
Count
|
27
|
43
|
70
|
% within Pendidikan
Formal Ibu
|
38.6%
|
61.4%
|
100.0%
|
||
SLTP
|
Count
|
101
|
305
|
406
|
|
% within Pendidikan
Formal Ibu
|
24.9%
|
75.1%
|
100.0%
|
||
SLTA
|
Count
|
502
|
1268
|
1770
|
|
% within Pendidikan
Formal Ibu
|
28.4%
|
71.6%
|
100.0%
|
||
P.TINGGI
|
Count
|
295
|
738
|
1033
|
|
% within Pendidikan
Formal Ibu
|
28.6%
|
71.4%
|
100.0%
|
||
Total
|
Count
|
925
|
2354
|
3279
|
|
% within Pendidikan Formal Ibu
|
28.2%
|
71.8%
|
100.0%
|
Responden yang
paling banyak menjadi akseptor KB adalah responden yang berpendidikan SMP, dan
yang paling banyak tidak ber-KB adalah yang berpendidikan SD
Chi-Square Tests
|
|||
|
Value
|
df
|
Asymp. Sig. (2-sided)
|
Pearson Chi-Square
|
6.020a
|
3
|
.111
|
Likelihood Ratio
|
5.855
|
3
|
.119
|
Linear-by-Linear Association
|
.053
|
1
|
.819
|
N of Valid Cases
|
3279
|
|
|
a. 0 cells
(.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.75.
Uji statistik chi square menentukan
p>0,05, H0 diterima. Ada perbedaan proporsi ibu yang menjadi akseptor
antara yang berpendidikan SD,SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi, berarti tidak ada
hubungan antara pendidikan dengan keiikutsertaan ibu ber-KB.
|
Latihan 16 : untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan dengan
fasilitas kesehatan yang dipilih untuk melahirkan
1. Langkah
1 :
Variabel independent : pekerjaan
Variabel dependent : fasilitas pelayanan yang dipilih
2. Langkah
2 :
Pekerjaan è
kerja
Fasilitas kesehatan yang dipilih è rencana
3. Langkah
3 :
Kerja è
K
Rencana è
K
4. Langkah
4 :
Uji : uji beda proporsi
Teori yang relevan : semakin baik jenis pekerjaan, maka
semakin tinggi nakes yang dipilih
H0 : tidak ada perbedaan ibu yang memilih bersalin dengan
nakes yang lebih tinggi antara yang bekerja PNS, swasta, wiraswasta, pedagang,
petani/buruh, lain2.
5.
Langkah 5 : Bila terdapat salah satu atau kedua
variabel Numerik, lakukan uji normality
uji
normality : è skip
6.
Langkah
6 : uji dan interp
Pekerjaan Ibu Responden
* rencana T4 melahirkan Crosstabulation
|
||||||||
|
|
|
rencana T4 melahirkan
|
Total
|
||||
|
|
|
RSB/RSUD
|
PKM/PUSTU
|
NAKES SWASTA
|
DUKUN
|
LAIN2
|
|
Pekerjaan Ibu Responden
|
PNS
|
Count
|
299
|
192
|
180
|
7
|
1
|
679
|
% within Pekerjaan Ibu Responden
|
44.0%
|
28.3%
|
26.5%
|
1.0%
|
.1%
|
100.0%
|
||
swasta
|
Count
|
345
|
287
|
260
|
7
|
8
|
907
|
|
% within Pekerjaan Ibu Responden
|
38.0%
|
31.6%
|
28.7%
|
.8%
|
.9%
|
100.0%
|
||
wiraswasta
|
Count
|
443
|
208
|
213
|
17
|
4
|
885
|
|
% within Pekerjaan Ibu Responden
|
50.1%
|
23.5%
|
24.1%
|
1.9%
|
.5%
|
100.0%
|
||
pedagang
|
Count
|
108
|
105
|
112
|
4
|
3
|
332
|
|
% within Pekerjaan Ibu Responden
|
32.5%
|
31.6%
|
33.7%
|
1.2%
|
.9%
|
100.0%
|
||
buruh/tani
|
Count
|
38
|
53
|
22
|
16
|
3
|
132
|
|
% within Pekerjaan Ibu Responden
|
28.8%
|
40.2%
|
16.7%
|
12.1%
|
2.3%
|
100.0%
|
||
lain2
|
Count
|
86
|
115
|
131
|
7
|
5
|
344
|
|
% within Pekerjaan Ibu Responden
|
25.0%
|
33.4%
|
38.1%
|
2.0%
|
1.5%
|
100.0%
|
||
Total
|
Count
|
1319
|
960
|
918
|
58
|
24
|
3279
|
|
% within
Pekerjaan Ibu Responden
|
40.2%
|
29.3%
|
28.0%
|
1.8%
|
.7%
|
100.0%
|
Tanggal 19 desember
2013
Langkah 18. Untu mengetahui hubungan antara
pernah/tidak mendapat tablet Fe dengan kadar Hb sebelum hamil
“membandingkan
rata-rata kadar Hb ibu yang mengkonsumsi Fe dengan rata-rata kadar Hb yang
tidak mengkonsumsi Fe”
Langkah 1 : Pernah dapat tablet Fe (indep) dan
kadar Hb sebelum hamil (dependen)
Langkah 2 : Pernah mendapat tablet Fe (tFe), kadar
Hb sebelum hamil (Hb1)
Langkah 3 : tFe (K), Hb1 (N)
Langkah 4 :
·
Uji
beda rata-rata (2 rata-rata) sampel tidak berpasangan è independent sample T test.
·
Teori
: ibu yang dapat tablet Fe kadar Hb nya akan lebih tinggi dari yang tidak dapat
tablet Fe karena tablet Fe adalah unsur utama pembentuk hemoglobin.
·
H0
pengujian : tidak ada perbedaan kadar Hb ibu yang dapat tablet Fe dengan
rata-rata kadar Hb ibu yang TIDAK mendapat tablet Fe.
Langkah 5 : uji normality kadar Hb1 (Numerik) è kesimpulan uji : data berdistribusi
normal/Tidak normal
Langkah 6 : UJI,BACA,INTERPRETASIKAN
Group Statistics
|
|||||
|
Diberi
Tablet Fe (Y/T)
|
N
|
Mean
|
Std.
Deviation
|
Std.
Error Mean
|
Kadar HB
Sebelum hamil
|
YA
|
3011
|
11.372
|
1.1150
|
.0203
|
TIDAK
|
80
|
10.622
|
1.4939
|
.1670
|
·
Rata2
kadar Hb ibu yang pernah dapat teablet Fe adalah 11,4 GR % (+SD) dan
rata2 kadar Hb ibu yang TIDAK dapat tablet Fe adalah 10,6 GR % (+ SD)
Independent Samples Test
|
||||||||||
|
|
Levene's
Test for Equality of Variances
|
t-test
for Equality of Means
|
|||||||
|
|
|
|
95%
Confidence Interval of the Difference
|
||||||
|
|
F
|
Sig.
|
t
|
df
|
Sig.
(2-tailed)
|
Mean
Difference
|
Std.
Error Difference
|
Lower
|
Upper
|
Kadar HB
Sebelum hamil
|
Equal
variances assumed
|
19.393
|
.000
|
5.877
|
3089
|
.000
|
.7499
|
.1276
|
.4997
|
1.0000
|
Equal
variances not assumed
|
|
|
4.457
|
81.356
|
.000
|
.7499
|
.1683
|
.4151
|
1.0846
|
·
P
= 0,000
H0
ditolak
·
Ada
perbedaan yang bermakna/signifikans rata2 kadar Hb ibu yang mendapatkan tablet
Fe dengan rata kadar Hb ibu yang TIDAK mendapatkan tablet Fe (p<0,05) ,
dimana kadar Hb yang dpat lebih tinggi dari yang tidak dapat
Latihan 19. Untuk mengetahui
Hubungan antara pernah/tidak mendapat tablet Fe dengan kadar Hb setelah hamil
·
Langkah
1 : pernah/tidak mendapat tablet Fe (Independent) dan kadar Hb setelah hamil (dependent)
·
Langkah
2 : pernah/tidak mendapat tablet Fe (Tfe) Dan kadar Hb setelah hamil (Hb2)
·
Langkah
3 : Tfe è K, Hb2 è N
·
Langkah
4 :
Uji beda
rata-rata (2 rata-rata) sampel tidak berpasangan è independent sample T test.
Teori :
ibu yang dapat tablet Fe kadar Hb nya akan lebih tinggi dari yang tidak dapat
tablet Fe karena tablet Fe adalah unsur utama pembentuk hemoglobin.
H0
pengujian : tidak ada perbedaan kadar Hb ibu yang dapat tablet Fe dengan
rata-rata kadar Hb ibu yang TIDAK mendapat tablet Fe.
Group Statistics
|
|||||
|
Diberi
Tablet Fe (Y/T)
|
N
|
Mean
|
Std.
Deviation
|
Std.
Error Mean
|
Kadar HB
saat ini
|
YA
|
3011
|
11.301
|
1.2027
|
.0219
|
TIDAK
|
80
|
11.092
|
1.1108
|
.1242
|
Rata2 kadar Hb ibu yang pernah dapat teablet Fe adalah 11,3
gr % (+1,2) dan rata2 kadar Hb ibu yang TIDAK dapat tablet Fe adalah
11,1 gr % (+ 1,1)
Independent
Samples Test
|
||||||||||
|
|
Levene's
Test for Equality of Variances
|
t-test
for Equality of Means
|
|||||||
|
|
|
|
95%
Confidence Interval of the Difference
|
||||||
|
|
F
|
Sig.
|
t
|
df
|
Sig.
(2-tailed)
|
Mean
Difference
|
Std.
Error Difference
|
Lower
|
Upper
|
Kadar HB
saat ini
|
Equal
variances assumed
|
.020
|
.889
|
1.534
|
3089
|
.125
|
.2087
|
.1360
|
-.0580
|
.4753
|
Equal
variances not assumed
|
|
|
1.655
|
83.996
|
.102
|
.2087
|
.1261
|
-.0421
|
.4594
|
ð P
= 0, 102, H0 diterima
ð tidak ada perbedaan kadar Hb ibu yang
dapat tablet Fe dengan rata-rata kadar Hb ibu yang TIDAK mendapat tablet Fe.
Latihan 20. Untuk
mengetahui hubungan antara diukur tensi dengan tekanan darah sistolik
ð langkah 1 :
diukur
tensi (independent) dan tekanan darah sistolik (dependent)
ð langkah 2 :
diukur
tensi à tensi
tekanan
darah sistolik à sistol
ð langkah 3 :
tensi
(K) dan sistol (N)
ð Langkah 4 :
Uji beda
rata-rata (2 rata-rata) sampel tidak berpasangan è independent sample T test.
Teori : jika pemantauan terhadap tensi ibu
dilakukan maka akan menghindari terjadinya hipersistolik pada ibu hamil
H0 pengujian : tidak ada perbedaan sistolik ibu
yang pernah diukur tensi dan yang tidak diukur tensi
ð Langkah 5 :
Uji
normality à data berdistribusi tidak normal
ð Langkah 6 :
Uji, baca dan
interpretasikan
Group
Statistics
|
||||||
|
Diukur tensi (Y/T)
|
N
|
Mean
|
Std. Deviation
|
Std.
Error Mean
|
|
TD Sistolik
|
dimension1
|
YA
|
3081
|
117.25
|
9.604
|
.173
|
TIDAK
|
10
|
120.00
|
9.428
|
2.981
|
Rata-rata sistolik ibu yang
diukur tensi adalah 117,25 (+ 9,6) mmHg, dan sistolik ibu yang tidak
diukur tensi adalah 120 (+ 9,4) mmHg.
Independent
Samples Test
|
||||||||||
|
Levene's
Test for Equality of Variances
|
t-test
for Equality of Means
|
||||||||
F
|
Sig.
|
t
|
df
|
Sig.
(2-tailed)
|
Mean
Difference
|
Std.
Error Difference
|
95%
Confidence Interval of the Difference
|
|||
Lower
|
Upper
|
|||||||||
TD Sistolik
|
Equal variances assumed
|
.207
|
.649
|
-.905
|
3089
|
.365
|
-2.753
|
3.042
|
-8.717
|
3.211
|
Equal variances not assumed
|
|
|
-.922
|
9.061
|
.381
|
-2.753
|
2.986
|
-9.502
|
3.996
|
-
P
> 0,05, maka H0 diterima
-
Berarti
tidak ada perbedaan sistolik antara ibu yang dikur tensi dan yang tidak pada
pemeriksaan kehamilan
Latihan 21. Untuk
mengetahui hubungan antara diukur tensi dengan tekanan darah diastolic
ð langkah 1 :
diukur
tensi (independent) dan tekanan darah diastolik (dependent)
ð langkah 2 :
diukur
tensi à tensi
tekanan
darah diastolik à diastol
ð langkah 3 :
tensi
(K) dan diastol (N)
ð Langkah 4 :
Uji beda
rata-rata (2 rata-rata) sampel tidak berpasangan è independent sample T test.
Teori : jika pemantauan terhadap tensi ibu
dilakukan maka akan menghindari terjadinya hipodiastolik pada ibu hamil
H0 pengujian : tidak ada perbedaan diastolik ibu
yang pernah diukur tensi dan yang tidak diukur tensi
ð Langkah 5 :
Uji
normality à data berdistribusi tidak normal
ð Langkah 6 :
Uji, baca dan
interpretasikan
Group
Statistics
|
||||||
|
Diukur tensi (Y/T)
|
N
|
Mean
|
Std.
Deviation
|
Std.
Error Mean
|
|
TD Diastolik
|
dimension1
|
YA
|
3081
|
77.66
|
9.978
|
.180
|
TIDAK
|
10
|
73.00
|
9.487
|
3.000
|
Rata tekanan diastole ibu yang
diukr tensi adalah 77,66 (+ 9,97) mmHg dan diasto ibu yang tidak diukur
tensi adalah 73 (+ 9,5) mmHg.
Independent
Samples Test
|
||||||||||
|
Levene's
Test for Equality of Variances
|
t-test
for Equality of Means
|
||||||||
F
|
Sig.
|
t
|
df
|
Sig.
(2-tailed)
|
Mean
Difference
|
Std.
Error Difference
|
95%
Confidence Interval of the Difference
|
|||
Lower
|
Upper
|
|||||||||
TD Diastolik
|
Equal variances assumed
|
.004
|
.952
|
1.474
|
3089
|
.141
|
4.657
|
3.160
|
-1.539
|
10.853
|
Equal variances not assumed
|
|
|
1.549
|
9.065
|
.155
|
4.657
|
3.005
|
-2.135
|
11.448
|
-
P
> 0,05, maka H0 diterima
-
Berarti
ada perbedaan diastolik ibu yang diukur tensi dan yang tidak.
Latihan 22. Untuk mengetahui hubungan antara ibu
bekerja dan tidak bekerja dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan
ð Langkah 1 :
Ibu
bekerja (independent) dan frekuensi pemeriksaan kehamilan (dependent)
ð Langkah 2 :
Ibu
bekerja à kerja
Frekuensi
Pemeriksaan kehamilan à kali
ð Langkah 3 :
Kerja
(K) dan kali (N)
ð Langkah 4 :
Uji :
Uji beda rata-rata (2 rata-rata) sampel tidak berpasangan è independent sample T test.
Teori : ibu
yang bekerja memiliki frekuensi yang lebih rendah untuk memeriksakan
kehamilannya, karena memiliki waktu lebih sedikit untuk memeriksakan kehamilan
dibandingkan ibu yang tidak bekerja.
H0 :
tidak ada perbedaan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan ibu yang bekerja
dengan ibu yang tidak bekerja
ð Langkah 5 :
uji
normality kali (Numerik) è kesimpulan uji : data berdistribusi tidak normal
ð Langkah 6 :
Multiple
Comparisons
|
||||||||
Frekuensi pemeriksaan kehamilan
Bonferroni
|
||||||||
(I) Pekerjaan Ibu Responden
|
(J) Pekerjaan Ibu Responden
|
Mean
Difference (I-J)
|
Std.
Error
|
Sig.
|
95%
Confidence Interval
|
|||
Lower
Bound
|
Upper
Bound
|
|||||||
dimension2
|
PNS
|
dimension3
|
swasta
|
.286
|
.252
|
1.000
|
-.45
|
1.03
|
wiraswasta
|
-.112
|
.253
|
1.000
|
-.86
|
.63
|
|||
pedagang
|
.887
|
.333
|
.117
|
-.09
|
1.87
|
|||
buruh/tani
|
1.297
|
.484
|
.111
|
-.12
|
2.72
|
|||
lain2
|
1.534*
|
.328
|
.000
|
.57
|
2.50
|
|||
swasta
|
dimension3
|
PNS
|
-.286
|
.252
|
1.000
|
-1.03
|
.45
|
|
wiraswasta
|
-.398
|
.233
|
1.000
|
-1.08
|
.29
|
|||
pedagang
|
.601
|
.318
|
.881
|
-.33
|
1.54
|
|||
buruh/tani
|
1.012
|
.474
|
.491
|
-.38
|
2.40
|
|||
lain2
|
1.248*
|
.313
|
.001
|
.33
|
2.17
|
|||
wiraswasta
|
dimension3
|
PNS
|
.112
|
.253
|
1.000
|
-.63
|
.86
|
|
swasta
|
.398
|
.233
|
1.000
|
-.29
|
1.08
|
|||
pedagang
|
.999*
|
.319
|
.026
|
.06
|
1.94
|
|||
buruh/tani
|
1.409*
|
.474
|
.045
|
.02
|
2.80
|
|||
lain2
|
1.646*
|
.313
|
.000
|
.72
|
2.57
|
|||
pedagang
|
dimension3
|
PNS
|
-.887
|
.333
|
.117
|
-1.87
|
.09
|
|
swasta
|
-.601
|
.318
|
.881
|
-1.54
|
.33
|
|||
wiraswasta
|
-.999*
|
.319
|
.026
|
-1.94
|
-.06
|
|||
buruh/tani
|
.410
|
.521
|
1.000
|
-1.12
|
1.94
|
|||
lain2
|
.647
|
.381
|
1.000
|
-.47
|
1.77
|
|||
buruh/tani
|
dimension3
|
PNS
|
-1.297
|
.484
|
.111
|
-2.72
|
.12
|
|
swasta
|
-1.012
|
.474
|
.491
|
-2.40
|
.38
|
|||
wiraswasta
|
-1.409*
|
.474
|
.045
|
-2.80
|
-.02
|
|||
pedagang
|
-.410
|
.521
|
1.000
|
-1.94
|
1.12
|
|||
lain2
|
.236
|
.518
|
1.000
|
-1.29
|
1.76
|
|||
lain2
|
dimension3
|
PNS
|
-1.534*
|
.328
|
.000
|
-2.50
|
-.57
|
|
swasta
|
-1.248*
|
.313
|
.001
|
-2.17
|
-.33
|
|||
wiraswasta
|
-1.646*
|
.313
|
.000
|
-2.57
|
-.72
|
|||
pedagang
|
-.647
|
.381
|
1.000
|
-1.77
|
.47
|
|||
buruh/tani
|
-.236
|
.518
|
1.000
|
-1.76
|
1.29
|
|||
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
|
7. bahas :
·
Terdapat keadaan yang tidak signifikans
antara pedagang dengan wiraswasta, buruh/tani dengan wiraswasta, lain2 dengan
PNS, lain2 dengan swasta, lain2 dengan wiraswasta.
·
P < 0,05, maka H0 ditolak
·
Berarti ada perbedaan frekuensi ibu yang
bekerja (PNS, Swasta, Wiraswasta, Pedagang, Buruh/Tani, dan lain2) dengan
frekuensi pemeriksaan kehamilan.
Latihan 23. Untuk
mengetahui hubungan antara keikutsertaan ber-KB dengan umur ibu
1.
Keikutsertaan
berKB à Variebel independent
Umur ibu à variabel dependent
2.
Keikutsertaan
berKB à Akseptor
Umur ibu à umur
3.
Akseptor
à K
Umur Ibu à N
4.
Uji : uji beda 2 rata2
Teori : semakin
tinggi umur, maka semakin tinggi minat keikutsertaan untuk berKB, karena resiko untuk hamil lebih tinggi.
H0 :
tidak ada perbedaan antara ibu yang berumur lebih muda dan yang berumur lebih
tua dengan minat keikutsertaan dalam berKB
5.
Uji
normality
Data berdistribusi tidak normal
6.
Uji,
baca dan interpretasikan
Group Statistics
|
||||||
|
Akseptor KB (Y/T)
|
N
|
Mean
|
Std.
Deviation
|
Std.
Error Mean
|
|
Umur Ibu (tahun)
|
dimension1
|
YA
|
2354
|
27.98
|
4.740
|
.098
|
TIDAK
|
925
|
27.31
|
4.533
|
.149
|
Rata2 umur ibu yang berKb adalah 27,98 (+ 4,7) tahun
dan rata2 umur ibu yang tidak berKB 27,31 (+ 4,5) tahun.
Independent
Samples Test
|
||||||||||
|
Levene's
Test for Equality of Variances
|
t-test
for Equality of Means
|
||||||||
F
|
Sig.
|
t
|
df
|
Sig.
(2-tailed)
|
Mean
Difference
|
Std.
Error Difference
|
95%
Confidence Interval of the Difference
|
|||
Lower
|
Upper
|
|||||||||
Umur Ibu (tahun)
|
Equal variances assumed
|
3.039
|
.081
|
3.710
|
3277
|
.000
|
.674
|
.182
|
.318
|
1.030
|
Equal variances not assumed
|
|
|
3.782
|
1760.910
|
.000
|
.674
|
.178
|
.325
|
1.024
|
·
P
< 0,05, maka H0 ditolak
·
Berarti
ada perbedaan antara ibu yang berusia lebih mudan dengan ibu yang berusia lebih
tua dalam keikutsertaan berKB
Tanggal
23 desember 2013
Latihan 24. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan (SD, SLTP, SLTA,
dan PT) dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan
ð Anova
1.
Tingkat pendidikan è variabel independent
Frekuensi pemeriksaan kehamilan è variabel dependent
2.
Tingkat pendidikan è Didik
Frekuensi memeriksakan kehamilan è Kali
3.
Didik è K
Kali è N
4.
Uji beda > 2 rata2 è oneway anova.
Teori : Ibu yang berpendidikan lebih
tinggi akan lebih sering memeriksakan kehamilannya
H0 è tidak ada perbedaan frekuensi pemeriksaan kehamilan antara ibu yang
berpendidikan SD, SLTP, SLTA dan perguruan Tinggi
5.
Uji normality : data berdistribusi
tidak normal
6.
Uji, baca interpretasi
ANOVA
|
|||||
Frekuensi
pemeriksaan kehamilan
|
|||||
|
Sum
of Squares
|
Df
|
Mean
Square
|
F
|
Sig.
|
Between
Groups
|
524.898
|
3
|
174.966
|
7.533
|
.000
|
Within
Groups
|
71696.156
|
3087
|
23.225
|
|
|
Total
|
72221.054
|
3090
|
|
|
|
Multiple Comparisons
|
||||||
Frekuensi
pemeriksaan kehamilan
Bonferroni
|
||||||
(I) Pendidikan Formal Ibu
|
(J) Pendidikan Formal Ibu
|
Mean
Difference (I-J)
|
Std.
Error
|
Sig.
|
95%
Confidence Interval
|
|
Lower
Bound
|
Upper
Bound
|
|||||
BH/SD
|
SLTP
|
-1.827*
|
.690
|
.049
|
-3.65
|
.00
|
SLTA
|
-1.140
|
.655
|
.491
|
-2.87
|
.59
|
|
P.TINGGI
|
-1.892*
|
.662
|
.026
|
-3.64
|
-.14
|
|
SLTP
|
BH/SD
|
1.827*
|
.690
|
.049
|
.00
|
3.65
|
SLTA
|
.687
|
.274
|
.074
|
-.04
|
1.41
|
|
P.TINGGI
|
-.066
|
.292
|
1.000
|
-.84
|
.70
|
|
SLTA
|
BH/SD
|
1.140
|
.655
|
.491
|
-.59
|
2.87
|
SLTP
|
-.687
|
.274
|
.074
|
-1.41
|
.04
|
|
P.TINGGI
|
-.753*
|
.194
|
.001
|
-1.26
|
-.24
|
|
P.TINGGI
|
BH/SD
|
1.892*
|
.662
|
.026
|
.14
|
3.64
|
SLTP
|
.066
|
.292
|
1.000
|
-.70
|
.84
|
|
SLTA
|
.753*
|
.194
|
.001
|
.24
|
1.26
|
|
*. The mean
difference is significant at the 0.05 level.
|
7.
Bahas
Terdapat keadaan yang tidak
signifikans antara yang berpendidikan SD/BH dengan SLTP, BH/SD dengan P.Tinggi,
SLTA dengan P.Tinggi.
P < 0,05 èH0 ditolak
Ada perbedaan frekuensi pemeriksaan
kehamilan antara ibu yang berpendidikan SD, SLTP, SLTA dan perguruan Tinggi
Latihan 25. Untuk mengetahui hubungan antara umur ibu dengan alasan tidak ber-KB
1.
Alasan tidak berKB è variabel independent
Umur ibu è variabel dependent
2.
Umur ibu è umur
Alasan tidak berKB è Alasan
3.
Umur è N
Alasan è K
4.
Uji è uji oneway anova
Teori è semakin tua umur ibu maka semakin ibu akan memiliki alasan untuk berKB
H0 è tidak ada perbedaan alasan berKB antara ibu yang berusia muda dan yang
berusia tua
5.
Uji normality
6.
Uji, baca, dan interpretasikan
ANOVA
|
|||||
Umur Ibu
(tahun)
|
|||||
|
Sum
of Squares
|
Df
|
Mean
Square
|
F
|
Sig.
|
Between
Groups
|
86.779
|
3
|
28.926
|
1.410
|
.238
|
Within
Groups
|
18897.174
|
921
|
20.518
|
|
|
Total
|
18983.952
|
924
|
|
|
|
Multiple Comparisons
|
||||||
Umur Ibu
(tahun)
Bonferroni
|
||||||
(I) alasan
tidak ber-KB
|
(J) alasan
tidak ber-KB
|
Mean
Difference (I-J)
|
Std.
Error
|
Sig.
|
95%
Confidence Interval
|
|
Lower
Bound
|
Upper
Bound
|
|||||
MASIH INGIN
PUNYA ANAK
|
DILARANG
SUAMI
|
-.395
|
.332
|
1.000
|
-1.27
|
.48
|
TIDAK SESUAI
KEYAKINAN
|
.452
|
.430
|
1.000
|
-.69
|
1.59
|
|
LAIN2
|
-.434
|
.973
|
1.000
|
-3.01
|
2.14
|
|
DILARANG
SUAMI
|
MASIH INGIN
PUNYA ANAK
|
.395
|
.332
|
1.000
|
-.48
|
1.27
|
TIDAK SESUAI
KEYAKINAN
|
.847
|
.430
|
.295
|
-.29
|
1.98
|
|
LAIN2
|
-.039
|
.973
|
1.000
|
-2.61
|
2.53
|
|
TIDAK SESUAI
KEYAKINAN
|
MASIH INGIN
PUNYA ANAK
|
-.452
|
.430
|
1.000
|
-1.59
|
.69
|
DILARANG
SUAMI
|
-.847
|
.430
|
.295
|
-1.98
|
.29
|
|
LAIN2
|
-.886
|
1.011
|
1.000
|
-3.56
|
1.79
|
|
LAIN2
|
MASIH INGIN
PUNYA ANAK
|
.434
|
.973
|
1.000
|
-2.14
|
3.01
|
DILARANG
SUAMI
|
.039
|
.973
|
1.000
|
-2.53
|
2.61
|
|
TIDAK SESUAI
KEYAKINAN
|
.886
|
1.011
|
1.000
|
-1.79
|
3.56
|
7.
P > 0,05 è H0 diterima
Berarti tidak ada perbedaan alasan berKB antara ibu yang berusia muda dan yang berusia tua
Latihan 26 :
Hubungan antara pendidikan ibu dengan berat anak
1.
Pendidikan è variabel
independent
Berat
anak è variabel dependent
2.
Pendidikan è didik
Berat
anak è weight
3.
Didik è K
Weight
è N
4.
Uji : uji > 2 rata-rata è oneway anova
Teori
: semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin berat bdan anak karena ibu
memiliki pengetahuan yang cukup dalam gizi anak
H0 è terdapat
perbedaan berat badan anak antara ibu yang berpendidikan SD, SLTP, SLTA dan
Perguruan Tinggi
5.
Uji normality
6.
Uji, bahas dan interpretasikan
ANOVA
|
|||||
BB balita
|
|||||
|
Sum
of Squares
|
df
|
Mean
Square
|
F
|
Sig.
|
Between
Groups
|
260.278
|
3
|
86.759
|
3.509
|
.015
|
Within
Groups
|
80974.516
|
3275
|
24.725
|
|
|
Total
|
81234.794
|
3278
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Multiple Comparisons
|
||||||
BB balita
Bonferroni
|
||||||
(I) Pendidikan Formal Ibu
|
(J) Pendidikan Formal Ibu
|
Mean
Difference (I-J)
|
Std.
Error
|
Sig.
|
95%
Confidence Interval
|
|
Lower
Bound
|
Upper
Bound
|
|||||
BH/SD
|
SLTP
|
.9382
|
.6435
|
.870
|
-.761
|
2.637
|
SLTA
|
.1143
|
.6060
|
1.000
|
-1.485
|
1.714
|
|
P.TINGGI
|
.4698
|
.6141
|
1.000
|
-1.151
|
2.091
|
|
SLTP
|
BH/SD
|
-.9382
|
.6435
|
.870
|
-2.637
|
.761
|
SLTA
|
-.8239*
|
.2736
|
.016
|
-1.546
|
-.102
|
|
P.TINGGI
|
-.4684
|
.2913
|
.647
|
-1.237
|
.300
|
|
SLTA
|
BH/SD
|
-.1143
|
.6060
|
1.000
|
-1.714
|
1.485
|
SLTP
|
.8239*
|
.2736
|
.016
|
.102
|
1.546
|
|
P.TINGGI
|
.3555
|
.1947
|
.408
|
-.159
|
.869
|
|
P.TINGGI
|
BH/SD
|
-.4698
|
.6141
|
1.000
|
-2.091
|
1.151
|
SLTP
|
.4684
|
.2913
|
.647
|
-.300
|
1.237
|
|
SLTA
|
-.3555
|
.1947
|
.408
|
-.869
|
.159
|
|
*. The mean
difference is significant at the 0.05 level.
|
7.
Terdapat keadaan yang tidak signifikan antara SLTP dan SLTA
,
P
< 0,05, maka H0 ditolak è ada perbedaan berat badan anak antara
ibu yang berpendidikan SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi
UJI KORELASI
Latihan 27 : Untuk
mengetahui hubungan antara umur dengan tekanan darah
1.
Umur ibu à variabel
independen
Tekanan
darah à variabel dependent
2.
Umur ibu à umur
Tekanan
darah à sistolik (sistol), diastolik
(diastol)
3.
Umur à N
Sistol
à N
Distol
à N
4.
Uji : uji koarelasi
Teori
: semakin tua umur maka semakin tinggi tekanan darah karena terjadi atrofi
pembuluh darah
H0
: ada perbedaan tekanan darah antara ibu yang berusia muda dengan ibu yang
berusia lebih tua
5.
Uji normality
6.
Uji, bahas dan interpretasikan
Descriptive Statistics
|
|||
|
Mean
|
Std.
Deviation
|
N
|
Umur Ibu
(tahun)
|
27.79
|
4.691
|
3279
|
TD Sistolik
|
117.23
|
9.696
|
3279
|
TD Diastolik
|
77.69
|
10.121
|
3279
|
Correlations
|
||||
|
|
Umur
Ibu (tahun)
|
TD
Sistolik
|
TD
Diastolik
|
Umur Ibu
(tahun)
|
Pearson
Correlation
|
1
|
.018
|
-.003
|
Sig.
(2-tailed)
|
|
.314
|
.869
|
|
N
|
3279
|
3279
|
3279
|
|
TD Sistolik
|
Pearson
Correlation
|
.018
|
1
|
.420**
|
Sig.
(2-tailed)
|
.314
|
|
.000
|
|
N
|
3279
|
3279
|
3279
|
|
TD Diastolik
|
Pearson
Correlation
|
-.003
|
.420**
|
1
|
Sig.
(2-tailed)
|
.869
|
.000
|
|
|
N
|
3279
|
3279
|
3279
|
|
**.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
|
Hubungan umur dengan tekanan
darah sistolik ditemukan koefisien korelasi 0,018,
Artinya setiap pnembahan 1 tahun
umur maka akan terjadi kenaikan tekanan darah sistolik se besar 0,018 mmHg (N=3279). Hubungan tersebut bermakna pada alpha 0,05 (p < 0,05).
UJI
KORELASI TWO TILE
ð
< 0,25 (L)
ð
0,25 – 0,5 (S)
ð
0,5 – 0,75 (K)
ð
>0,75 (SK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar