BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan
kelompok masyarakat (komuniti). Individu yang dilayani adalah bagian dari
keluarga atau komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan penyakit,
pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta pemulihan kesehatan.
Menurut UU No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan keluarga adalah suami
isteri, anak dan anggota keluarga lainnya kelompok dimasyarakat adalah kelompok
bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu meneteki.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998). Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah
dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004). Sasaran utama
kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam keluarga dan
masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang memiliki
budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya
dan lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan
komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta
teknologi.
Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai
kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara
optimal diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai
modal dalam pembangunan nasional, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat.Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah
angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan program safe motherhood yang
berupa 6 pilar sebagai realisasi kerja, antara lain : pelayanan keluarga
berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman, pelayanan
obsetrik neonatal, pelayanan kesehatan dasar, dan pelayanan kesehatan primer
dengan memberdayakan wanita.
II.
Tujuan
·
Mengetahui
pengertian Analisis Sosial
·
Mengetahui ruang
lingkup Analisis Sosial
·
Mengetahui
pentingnya teori Analisis Sosial
·
Mengidentifikasi
langkah-langkah Analisis Sosial dan penerapannya dalam kebidanan komunitas
BAB II
TINJAUAN TEORI
1.1.Pengertian Ansos
Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan
atau masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh
gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan
histories, struktural dan konsekuensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari
struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek
politik, ekonomi, budaya dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana terjadi
perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah
sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial.
1.2.Ruang Lingkup Ansos
Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam
konteks transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus
relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan
visi atau misi organisasi. Secara umum objek sosial yang dapat di analisis
antara lain :
a.
Masalah-masalah
sosial, seperti; kemiskinan, pelacuran, pengangguran, kriminilitas
b.
Sistem sosial
seperti: tradisi, usha kecil atau menengah, sitem pemerintahan, sitem pertanian
c.
Lembaga-lembaga
sosial seperti sekolah layanan rumah sakit, lembaga pedesaan.
d.
Kebijakan publik
seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah UU.
1.3.Pentingnya teori sosial
Teori dan fakta berjalan secara simultan, teori sosial merupakan
refleksi dari fakta sosial, sementara fakta sosial akan mudah di analisis
melalui teori-teori sosial. Teori sosial melibatkan isu-isu mencakup filsafat,
untuk memberikan konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas sosial dan prilaku manusia
yang ditempatkan dalam realitas empiris. Charles lemert (1993)
dalam Social Theory; The Multicultural And Classic Readings menyatakan
bahwa teori sosial memang merupakan basis dan pijakan teknis untuk bisa
survive.Teori sosial merupakan refleksi dari sebuah pandangan dunia tertentu
yang berakar pada positivisme. Menurut Anthony Giddens secara filosofis
terdapat dua macam analisis sosial, pertama, analisis intitusional,
yaitu ansos yang menekan pada keterampilan dan kesetaraan actor yang
memperlakukan institusi sebagai sumber daya dan aturan yang di produksi
terus-menerus. Kedua, analisis perilaku strategis, adalah
ansos yang memberikan penekanan institusi sebagai sesuatu yang diproduksi
secara sosial.
1.4.Langkah-Langkah Ansos
Proses analisis sosial meliputi beberapa
tahap antara lain:
a.
Pengkajian Data
Pengkajian adalah
pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang respon klien agar dapat mengidentifikasi dan
mengenali masalah atau kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien. Area yang
termasuk respon klien antara lain kegiatan sehari-hari, emosional,
sosio-ekonomi, kultural dan spiritual (Yura & Wals, 1988).
Menurut Kozier et
al. (1995) proses pengkajian terdiri atas empat kegiatan, yaitu: pengumpulan
data, organisasi data, validasi data, dan analisa data.
Pengumpulan data
adalah pengumpulan informasi yang dilakukan secara sistematis dan kontinyu
tentang status kesehatan klien untuk menentukan masalah-masalah serta
kebutuhan-kebutuhan keperawatan klien. Informasi yang diperlukan adalah segala
sesuatu penyimpangan tentang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual,
kemampuan dalam mengatasi masalah sehari-hari, masalah kesehatan dan
keperawatan yang mengganggu kemampuan klien, dan keadaan sekarang yang
berkaitan dengan rencana Asuhan Kebidanan yang akan dilakukan terhadap
klien.Dari semua informasi yang terkumpul didapatkan data dasar berupa riwayat
kesehatan/ keperawatan, pengkajian fisik, riwayat pengobatan dan pemeriksaan
fisik, termasuk hasil laboratorium dan tes diagnostik, dan data berupa kontribusi
informasi dari tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan pengumpulan
data adalah untuk memperoleh informasi dan menilaii tentang keadaan kesehatan
klien, untuk menentukan Masalah Kebidanan dan kesehatan serta membuat keputusan
yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.
Jenis data yang
dikumpulkan dapat berupa data subjektif dan data objektif. Data subjektif
adalah data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien,
termasuk sensasi klien, perasaan, nilai-nilai, kepercayaan, pengetahuan, dan
persepsi terhadap status kesehatan dan situasi kehidupan, misalnya: rasa nyeri,
mual, sakit kepala, rasa kuatir, cemas, dan lain lain.Sedangkan data objektif
adalah data yang diperoleh melalui suatu pengamatan, pengukuran dan pemeriksaan
dengan menggunakan standar yang diakui (berlaku), misalnya: perubahan warna
kulit, tekanan darah, suhu tubuh, perubahan perilaku, dan lain lain.Sumber data
yang dapat dipergunakan untuk pengumpulan data adalah sumber data primer,
sekunder, dan tersier. Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan
langsung dari klien, yang dapat memberikan informasi yang lengkap tentang
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya. Sumber data sekunder adalah
data-data tidak langsung dari klien yang dikumpulkan dari sumber lain, seperti
keluarga, teman, profesional kesehatan lain. Sedangkan sumber data tersier
adalah data yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan, laboratorium,
analisis diagnostik, rekam medik dan dari literatur yang relevan. (Craven &
Hirnle, 2000; Kozier et al., 1995).
Dalam pengumpulan
data agar dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya dilakukan
penggolongan atau klasifikasi data berdasarkan: keluhan utama, riwayat
kesehatan sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, keadaan fisik, pola kebiasaan,
psikologis, sosial, spiritual, hasil pemeriksaan penunjang seperti
laboratorium, radiologi, electrocardiograph, dan keadaan khusus lainnya yang
berhubungan.
Cara yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
1.
Wawancara (Interview/ Anamnese)
Menurut Potter dan
Perry (1997) wawancara adalah suatu pola dalam memulai komunikasi dengan tujuan
yang spesifik dan terarah dalam area tertentu. Dalam keperawatan tujuan utama
dari wawancara adalah untuk mengetahui riwayat kesehatan/ keperawatan, mengidentifikasi
kebutuhan kesehatan dan faktor-faktor risiko, dan faktor-faktor spesifik dari
perubahan status kesehatan dan pola kehidupan klien, serta untuk menjalin
hubungan perawat-klien. Wawancara dapat dilakukan dengan klien langsung atau
dengan orang yang terdekat dengan klien.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan pada saat perawat melakukan wawancara dengan klien (Craven &
Hirnle, 2000; Potter & Perry, 1997; Kozier et al., 1995) adalah:
a.
Menerima keberadaan klien sebagai mana adanya.
b.
Memberikan kesempatan kepada klien dan
keluarganya untuk menyampaikan keluhan/ pendapat secara bebas.
c.
Harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman bagi
klien.
d.
Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh
perhatian.
e.
Menggunakan teknik komunikasi terapeutik.
f.
Tidak bersifat menggurui tetapi lebih kepada
mengarahkan wawancara agar terfokus dan spesifik tentang masalah yang dihadapi
klien.
g.
Menciptakan lingkungan yang mendukung.
2.
Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah
mangamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang Masalah
Kebidanan. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengamatan: 1) Tidak
melakukan stimuli kepada klien/ tidak diketahui oleh klien sehingga data yang
diperoleh murni. 2) Lakukan seleksi dan interpretasi dari data yang diamati
menyangkut aspek bio-psiko-sosio-spiritual klien (Craven & Hirnle, 2000;
Kozier et al. 1995).
3.
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik
adalah metode pengumpulan data yang sistematik dengan memakai indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa untuk mendeteksi masalah kesehatan
klien. Untuk pemeriksaan fisik perawat menggunakan teknik inspeksi, auskultasi,
palpasi, dan perkusi (Craven & Hirnle, 2000; Potter & Perry, 1997;
Kozier et al., 1995). Inspeksi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan, hasil data yang
diperoleh misalnya: sclera mata berwarna kuning (icterik), kulit kebiruan
(ciyanosis), wajah pucat, dan lain-lain. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik
yang dilakukan dengan pendengaran dan dibantu dengan penggunaan statescope,
misalnya: mendengar bising usus, bunyi jantung, bunyi paru-paru, dan lain-lain.
Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara perabaan terhadap
bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan, misalnya: perabaan pada bagian
tubuh yang diduga adanya radang, pembengkakan, pemeriksaan kehamilan, oedem,
dan lain-lain.
4.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
laboratorium dan tes diagnostik merupakan bagian dari tahap pengumpulan data,
hal ini sangat membantu dalam penatalaksanaan, pemeliharaan dan restorasi
kesehatan. Pengetahuan tentang tujuan, prosedur, dan hasil dari pemeriksaan
laboratorium dan tes diagnostik diperlukan untuk keberhasilan pemeriksaan yang
merupakan sekumpulan informasi yang berguna untuk menetapkan Masalah Kebidanan
serta meningkatkan intervensi keperawatan yang tepat waktu dan sesuai dengan
kriteria hasil yang diharapkan (Doenges, Moorhouse & Burley, 1995).
5.
Organisasi data
Organisasi data
merupakan sebuah variasi kerangka kerja keperawatan untuk keteraturan pengumpulan
data dan pencatatan hasil pengumpulan data. Kerangka kerja membantu sebagai
pedoman selama perawat melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik, mencegah
tidak tercantumnya informasi yang berhubungan, dan memudahkan dalam analisa
data pada tahap perumusan diagnosa keperawatan. Kerangka kerja dapat
dimodifikasi berdasarkan status kesehatan klien (Fuller & Schaller-Ayers,
1994, dalam Craven & Hirnle, 2000).
6.
Validasi data
Menurut Kozier et
al. (1995) validasi data adalah kegiatan “Double-Checking” atau verifikasi data
untuk mengkonfirmasi kelengkapan, keakuratan, dan aktualitas data. Dengan
memvalidasi data, membantu perawat untuk memastikan kelengkapan informasi dari
pengkajian, kecocokan data objektif dan subjektif, mendapatkan tambahan
informasi, menghindari ketidakteraturan dalam mengumpulkan dan memfokuskan data
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penulisan dan identifikasi masalah.
Alfaro – LeFevre (1998), menjelaskan bahwa yang termasuk cara memvalidasi data
antara lain: bandingkan antara data yang didapat dengan fungsi normal, rujuk
pada buku, jurnal, dan hasil penelitian, periksa konsistensi data subjektif
dengan dapat objektif yang didapat, klarifikasi dengan pernyataan-pernyataan
klien, dan cari persetujuan kolega tentang kesimpulan yang dibuat.
b. Analisa
Data
Analisa data adalah
kemampuan kognitif perawat dalam pengembangan daya berpikir dan penalaran yang
dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan
pengertian tentang subtansi ilmu keperawatan dan proses penyakit. Dalam melakukan
analisa data diperlukan kemampuan menghubungkan data dengan penyebab
berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan
dalam menentukan Masalah Kebidanan klien.
Fungsi dari analisa
data adalah bidan dapat menginteprestasi data yang diperoleh dari klien maupun
dari sumber lain, sehingga data yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan Masalah Kebidanan dan kebutuhan klien.
Dasar pengetahuan
yang harus dimiliki oleh seorang perawat dalam melakukan analisa data, antara
lain: anatomi dan fisiologi sistem tubuh, patofisiologi penyakit, farmakologi,
ilmu perilaku, konsep manusia, konsep sehat-sakit, stress, adaptasi, etika
keperawatan, tindakan dan prosedur keperawatan, serta konsep teori keperawatan.
Dalam melakukan
analisa data, perawat harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Validasi kembali data, teliti kembali data yang
terkumpul.
b.
Identifikasi kesenjangan data.
c.
Susun kategorisasi data secara sistematis dan
logis.
d.
Identifikasi kemampuan dan keadaan yang
menunjang askeb klien.
e.
Buat hubungan sebab akibat antara data dengan
masalah& penyebabnya.
f.
Buat kesimpulan tentang kesenjangan yang
ditemukan.
Dalam analisa data, semua aspek harus
dipertimbangkan karena analisa data perlu menentukan kebutuhan kesehatan dan
dukungan masyarakat serta trend dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dalam
melakukan analisa data terdapat beberapa langkah antara lain : pengelompokan
data, meringkas, membandingkan dan membuat kesimpulan.
Melakukan analisa data tersebut diatas membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan tentang menganalisa dan pengambilan keputusan
melalui berpikir kritis. Oleh karena itu perawat komunitas harus mempelajari
dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan tersebut, sehingga
perawat mampu memberikan Asuhan Kebidanan komunitas.
Analisa data berarti perawat komunitas mempelajari
data – data yang telah terkumpul melalui metode pengumpulan data. Data yang
telah terkumpul dapat berupa data kualitati dan kuantitatif. Analisa data
dilakukan untuk melihat masalah kesehatan yang dialami masyarakat dan
untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat akan p elayanan kesehatan.
Analisa data juga memberikan informasi tentang
kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat, system pendukung dan sumber – sumber
yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesehatan.
B.1. Tahap – tahap
analisa data
Analisa seperti
beberapa prosedur lain yang kita lakukan, dapat dipandang sebagai suatu proses
yang mempunyai beberapa langkah atau tahapan. Tahapan – tahapan yang digunakan
untuk membantu melakukan analisa tersebut adalah sebagai berikut :
i.
Mengelompokan
data atau mengkategorikan data
Mengelompokan atau mengkategorikan data sangat
membantu kita dalam melakukan analisa data yang telah dikumpulkan dalam
komuntas. Kategori atau pengelompokan yang biasa digunakan yaitu
berdasarkan :
·
Karakteristik
demografi (jumlah anggota keluarga, usia, jenis kelamin, kelompok rasial dan
etnik dan lain – lain).
·
Karakteristik
geografi (batas wilayah, jumlah dan tipe tetangga, lingkungan tempat tinggal
dan jalan).
·
Karakteristik
sosial ekonomi (pekerajaan, pendapatan, pendidikan, rumah sewaan, rumah
pribadi).
·
Karakteristik
sistem pendukung dan pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, pusat kesehatan
mental dan sebagainya).
ii.
Meringkas
Setelah metode
pengkategorian dilakukan, langkah selanjutnya adalah meringkas atau
menyimpulkan data pada masing – masing kategori yang telah dikelompokan dapat
dalam bentuk penghitungan, table, atau grafik.
iii.
Membandingkan
Langkah
berikutnya setelah data diringkas yaitu langkah membandingkan data, apakah ada
yang menyimpang atau abnormal, apakah ada data – data yang tidak pantas atau
keselahan – kesalahan saat mengelompokan data sehingga perlu adanya revalidasi
data. Data – data yang diperoleh dari masyarakat dari wilayah binaan,
dibandingkan dengan data data yang sama seperti data yang bersifat kecamatan,
kabupaten , atau nasional.
iv.
Pengambilan Kesimpulan
Setelah data yang dikumpulkan dikelompokan,
diringkas dan dibandingkan. Tahapan paling akhir adalah penarikan kesimpulan
yang logis dari bukti – bukti yang diperoleh yaitu pengambilan kesimpulan yang
mengarah pada pernyataan diagnosa keperawatan. Pada tahap ini dilakukan sintesa
apa yang diketahui perawat tentang komunitas, yaitu ; apa maksud / arti dari
data tesebut.
b.2. Komponen yang
dianalisa
·
Core dari komunitas : data core dari
komunitas yaitu meliputi pengukuran demografi, tipe data secara khusus
ditampilkan dalam bentuk grafik atau gambar. Data demografi ini adalah komposisi kelompok umur, jenis kelamin,
dll.
·
Lingkungan fisik, dapat dilakukan melalui
windshield survey dan data dapat berupa informasi tentang wilayah dan komunitas,
observasi iklim, kepadatan penduduk, perumahan , wc, penyediaan air bersih dll.
·
Kesehatan dan pelayanan social yang meliputi
analisa terhadap fasilitas kesehatan yang ada diluar masyarakat dan
pelayanan kesehatan di masyarakat serta pelayanan social yang ada di luar
masyarakat dan di masyarakat.
·
Ekonomi yang meliputi indeks kekayaan perorangan
( penghasilan ) indicator kekayaan industri dan bisnis dan status perkejaan
dari komunitas.
·
Transporasi dan keamanan data dapat berupa
pelayanan perlindungan terhadap kebakaran, pembuangan kotoran, air yang dapat
diminum, pembuangan sampah, sanitasi lingkungan, udara.
·
Politik dan Pemerintahan untuk menggambarkan
orang dan organisasi yang berpengaruh atau penting dalam tahapan
penyusunan dan pelaksanaan intervensi pada komunitas.
·
Komunikasi, sebagai data yang dapat digunakan
dalam tahapan pelaksanaan perawatan di komunitas.
·
Pendidikan
Analisa data adalah
kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau
masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau Masalah
Kebidanan. Tujuan analisis data :
a. Menetapkan kebutuhan komunity
b. Menetapkan kekuatan
c. Mengidentifikasi pola respon komunity
d. Mengidentifikasi kecenderungan
penggunaan pelayanan kesehatan.
c.
Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan bidan
perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :
·
Perhatian masyarakat
·
Prevalensi kejadian
·
Berat ringannya masalah
·
Kemungkinan masalah untuk diatasi
·
Tersedianya sumber daya masyarakat
·
Aspek politis.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki
kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu :
·
Keadaan yang mengancam kehidupan
·
Keadaan yang mengancam kesehatan
·
Persepsi
tentang kesehatan dan keperawatan.
Kriteria prioritas masalah adalah :
a.
Sifat masalah
-
Ancaman kesehatan
-
Keadaan sakit atau kurang sehat
-
Situasi krisis
b.
Kemungkinan masalah dapat dirubah
c.
Potensi masalah untuk dicegah
d.
Masalah yang menonjol
Faktor – faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas adalah
antara lain :
a.
Sifat masalah : tidak sehat, ancaman kesehatan,
situasi krisis
b.
Kemungkinan masalah dapat diubah : pengetahuan.
Teknologi, sd keluarga, sd perawatan, sd masyarakat.
c.
Potensi masalah untuk dicegah: kesulitan
masalah, lamanya masalah, tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adanya
kelompok resiko tinggi
d.
Perencanaan
e.
Setelah pengkajian , langkah selanjutnya adalah
perencanaan perawatan kesehatan keluarga
f.
Adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan
yang telah diidentifikasi.
d. Perencanaan
Perencanaan adalah
penyusunan rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah
sesuai dengan diagnosis yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien.
Planning atau
perencanaan adalah membuat rencana saat ini dan untuk yang akan datang. Rencana
asuhan disusun berdasarkan hasil analisa dan interprestasi data. Rencaha asuhan
ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin
dan mempertahankan kesejahteraannya. Tindakan yang akan dilaksanakan harus
mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil
kolaborasi tenaga kesehatan lain, antara lain dokter.
Perencanaan Asuhan
Kebidanan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang
telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup :
a.
Perumusan tujuan (jangka panjang dan tujuan
jangka pendek /kriteria hasil).
b.
Rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan (dijabarkan dalam POA).
c.
Indikator hasil untuk menilai pencapaian
tujuan tindakan.
BAB III
KASUS
ASUHAN KESEHATAN
KELUARGA TN. A DI RT 3 RW 1
KELURAHAN KERENG
BANGKIRAI KECAMATAN SEBANGAU
A.
Analisa Data
Dari pengkajian data
yang telah dilakukan, masalah keluarga Tn. A. adalah tentang kebersihan
lingkungan dan pola hidup bersih, penyakit asma, dan adanya ibu hamil di
keluarga yaitu Ny. Lansiah.
Maka dalam hal ini
petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), Penyakit Asma, dan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil.
B.
Prioritas Masalah
-
Kurangnya pengetahuan tentang pola hidup
bersih dan sehat
-
Penyakit Asma pada keluarga
-
Ibu hamil dengan risiko tinggi dan asma
C.
Daftar Masalah Berdasarkan Prioritas
-
Ibu hamil dengan risiko tinggi dan asma
-
Kurangnya kesadaran tentang pola hidup bersih
dan sehat
-
Penyakit Asma pada keluarga
D.
Asuhan Keluarga
I. Pengkajian
1)
Data Kesehatan
Identitas Kepala
keluarga :
Nama
: Tn. Ahmad Larin
Umur
: 42 tahun
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Jl. Anggrek No 31, RT 3 RW 1
Identitas Anggota
keluarga :
No
|
Nama
|
Umur
|
Hubungan keluarga
|
Pendidikan
|
Agama
|
1.
|
Ny. Lansiah
|
4o tahun
|
Istri
|
SMA
|
Islam
|
2.
|
M. Iqbal
|
17 tahun
|
anak
|
SMP
|
Islam
|
3.
|
M. Arsyad
|
11 tahun
|
anak
|
SD
|
Islam
|
4.
|
M. Aditya
|
7 tahun
|
anak
|
SD
|
Islam
|
2)
Lingkungan Fisik
Perumahan
Rumah semi permanen,
lantai papan, kebersihan kurang, ventilasi < 10 % dari luas lantai,
pencahayaan remang-remang, kamar mandi punya, jarak rumah dengan tetangga
dekat, halaman di sekitar rumah ada, halaman dimanfaatkan sebagai kebun kecil.
Sumber Air Bersih
Sumber air masak dan
minum dari sumur, pengolahan air minum dimasak, sumber air mandi dan mencuci
dari sumur, jarak sumber air dengan septic tank lebih dari 10 meter, tempat
penampungan air sementara di gentong dan bak, tempat penampungan air tertutup,
kondisi air tidak berasa dan tidak berwarna.
Sistem Pembuangan Sampah
Mengelola sampah dengan
dibakar, keluarga memiliki tempat penampungan sampah sementara sebelum dibakar,
kondisi tempat penampungan sampah sementara terbuka, jaraknya lebih dari 5
meter.
Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga
Kebiasaan BAB di WC,
jenis plengsengan, kondisi kurang bersih dan licin, sistem pembungan air
limbah dalam bentuk resapan.
Hewan peliharaan
Keluarga memiliki hewan
peliharaan burung dan kucing, di pelihara di dalam rumah, dan kurang terawat.
3)
Kondisi Kesehatan Umum
Status Kesehatan ini
ibu dan anak pertamanya
menderita asma, Penyakit 3 bulan
terakhir : asma, meninggal 3 bulan
terakhir tidak ada.
Perilaku Kesehatan
Frekuensi makan
keluarga normal 2-3 kali per hari, tidak ada masalah dalam makan dan kualitas
makan baik, minukm keluarga baik, garam yang digunakan cap kapal api dan
beriodium, BAB dan BAK keluarga normal, tidak ada masalah.
Pelayanan Kesehatan
Sarana kesehatan yang
paling dekat puskesmas, tempat beerobat keluarga di puskesmas, kebiasaan
sebelum berobat tidak membeli obat bebas, penggunaan obat dengan resep nakes,
sumber pendanaan kesehatan keluarga dari Jaminan Pengaman Sosial seperti
Jamkesmas, penyakit yang sering di derita keluarga dalam 3 bulan terakhir
adalah batuk dan pilek.
Riwayat kesehatan ibu
G4 P3 AO H3, jarak
persalinan terakhir 7 tahun, penolong persalinan terakhir oleh bidan Erinani,
PUS dalam keluarga tidak ada, ibu tidak menggunakan KB. Keterangan kehamilan
ibu terlampir dalam asuhan kebidanan.
Remaja
Kegiatan diluar sekolah tidak ada, kebiasaan remaja baik.
4)
Pengetahuan Gizi Ibu
Dari pertanyaan yang
diajukan ibu mampu menjawab tentang makanan sumber karbohidrat, sumber vitamin
dan mineral, penyebab kurang darah atau anemia, penyebab gondok, makanan sumber
serat, pertolongan pertama saat muntah berak, dan ASI yang pertama kali keluar
sebaiknya deberikan pada bayi.
Dari pertanyaan yang
diajukan, ibu tidak mampu menjawab tentang makanan sumber protein, penyebab
rabun senja dan katarak, serta apa yang disebut dengan ASI eksklusif.
II.
Prioritas
Masalah
a.
Ibu hamil dengan risiko tinggi dan asma
·
Kurangnya kebersihan tentang pola hidup bersih
dan sehat
·
Penyakit Asma pada keluarga
III.
Intervensi
·
Lakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil
·
Lakukan penyuluhan tentang kehamilan trimester
III
·
Lakukan penyuluhan tentang PHBS ( Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat)
·
Lakukan penyuluhan tentang penyakit asma
·
Lakukan pemantauan dan kunjungan ulang pada
keluarga
IV.
Implementasi
1.
Melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil, Ny.
Lansiah G4 P3 AO H3, usia kehamilan 34 minggu, janin tunggal hidaup intrauterin,
presentasi kepala pada tanggal 16 Juli 2012 jam 11.00 WIB di rumah keluarga
binaan.
2.
Melakukan penyuluhan mengenai kehamilan
trimester III pada tanggal 17 Juli 2012 jam 10.30 WIB di rumah keluarga binaan.
3.
Melakukan penyuluhan tentang PHBS pada tanggal
18 Juli 2012 jam 10.00 WIB di rumah keluarga binaan.
4.
Melakukan penyuluhan kepada keluarga binaan
tentang penyakit asma pukul 10.30 WIB di rumah keluarga binaan.
5.
Melakukan pemantauan dan kunjungan ulang pada
keluarga 1 hari lagi.
V.
Evaluasi
1.
Asuhan kebidanan pada ibu hamil telah dilakukan
2.
Penyuluhan mengenai kehamilan trimester II telah
disampaikan
3.
Penyuluhan tentang PHBS telah disampaikan
4.
Penyuluhan tentang penyakit asma telah
disampaikan
5.
Kunjungan ulang 1 hari lagi besok tanggal 19
Juli 2012.
E.
Catatan Perkembangan
Tanggal 01 November 2013
S :
Keluarga telah
melakukan pesan yang disampaikan dengan mulai memperhatikan kebersihan
lingkungan, diri dan Keluarga mulai mempraktekkan pola hidup sehat dengan
makan-makanan beragam dan bergizi.
O :
·
Rumah tampak berrsih dan rapi
·
Keluarga mulai tampak memperhatikan kebersihan
diri
A :
Keluarga Tn. Ahmad
Larin dengan ibu hamil risiko tinggi, penyakit asma, masalah kebersihan dan
pola hidup sehat.
P :
·
Memberitahu keluarga hasil pemeriksaan.
·
Keluarga mengerti dengan penjelasan-penjelasan
yang telah disampaikan
·
Keluarga bersedia untuk mengikuti semua anjuran
yang telah disampaikan.
BAB IV
PENUTUP
Analisis sosial merupakan usaha untuk
menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif. Analisis
sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial
dengan menelaah kaitan-kaitan histories, structural dan konsekuensi masalah.
Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena
sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama. Sehingga akan
diketahui sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang
menyebabkan masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat
masalah social.
Pada dasarnya semua realitas sosial dapat
dianalisis, namun dalam konteks transformasi sosial, maka paling tidak objek
analisa sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan
yang sesuai dengan visi atau misi organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Syafrudin, dkk. 2009. Praktik Kebidanan Komunitas.
Trans Info Media : Jakarta
Depkes RI. (2007) Rumah Tangga
Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi Kesehatan.
Depkes. (2007). Kurikulum dan
Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga. Depkes. Jakarta.
http://books.google.co.id/books?id=pxDFv6ri8UgC&pg=PA3&lpg=PA3&dq=pengkajian+data+analisa+%2B+prioritas+%2B+masalah+%2B+perencanaan
http://www.imadiklus.com/2010/04/analisa-swot-dan-penerapannya-dalam-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar