Loading

Jumat, 15 November 2013



 ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. D P5A0H5
12 JAM POST PARTUM + TUBEKTOMI
DI RAWAT GABUNG KEBIDANAN
RSUP M.DJAMIL PADANG ”



OLEH :
SISKA NOVRIMA SARI (114110454)




POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
D-III KEBIDANAN PADANG
2013
TINJAUAN TEORI
A.     GRANDE MULTI PARA
Prinsip Dasar Grande Multi Para
1.      Grande multipara adalah kehamilan lebih dari 4 kali
2.      Grande multipara termasuk dalam kehamilan dengan resiko tinggi
3.      Ibu hamil dengan resiko tinggi memiliki bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan bila di bandingkan dengan ibu hamil normal.
4.      Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.
5.      Grande multipara memiliki komplikasi dalam kehamilan dan persalinan
Dalam kehamilan :
a.       Perdarahan ante partum
b.      Solusio plasenta
c.       Plasenta previa
d.      Abortus

Dalam persalinan :
a.       Atonia uteri
b.      Ruptur uteri
                                            
Hubungan Grande Multipara Dengan Atonia Uteri
1.       Pengertian
Menurut Wiknjosastro H (2005) “Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 cc dalam masa 24 jam setelah anak lahir”. Perdarahan terutama perdarahan post partum masih merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dalam persalinan.


Berdasarkan penyebabnya adalah sebagai berikut :
a.      Atonia uteri 50%-60%
b.       retensio plasenta 16%-17%
c.       sisa plasenta 23%-24%
d.      laserasi 4%-5%
e.      kelainan darah 0,5%-0,8% (Roestam, 1988)
atonia uteri jika uterus tidak berkontraksi secara terkoordinasi sehingga ujung pembuluh darah ditempat implantasi plasenta tidak dapat dihentikan (kolusi) sehingga perdarahan menjadi tidak terkendali.
Pada grande mulitpara, fungsi otot-otot uterus dalam melakukan kontraksi menurun, sehingga pada grande multipara sering didapati his yang lemah, bahkan tidak ada (atonia uteri)

2. Tanda atau Gejala Atonia Uteri
a.      Perdarahan pasca persalinan
b.      Uterus lembek dan tidak berkontraksi

3.      Penatalaksanaan Atonia Uteri dikutip dari Modul APN Edisi Revisi (2007)
Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkonraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (massase) fundus uteri :
1. Segera lakukan kompresi bimanual internal
a.       Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut masukkan secara obstetric (menyatakan kelima ujung jari) melalui introitus kedalam vagina ibu.
b.      Periksa vagina dan serviks, jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kovum uteri mungkin hal ini menyebabkan uterus tidak dapt berkonraksi secara penuh.
c.       Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior, tekan dinding anterior uterus kearah tangan luar yang menahan dan mendorong dinding posterior uterus ke arah depan sehingga uterus ditekan dari ara depan dan belakang.
d.      Tekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uteru sini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga merangsang miometrium untuk berkonraksi.
e.       Evaluasi keberhasilan :    
1)      Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan keluarkan tangan dan pantau ibu secara melekat selama kala IV.
2)      Jika uterus berkontraksi tapi perdaraan masih berlangsung, periksa ulang perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi. Jika demikian, segera lakukan penjahitan untuk menghentikan.
3)      Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal, kemudian lakukan langkah-langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya, kemudian untuk mulai menyiapkan rujukan.
2. Berikan 0,2 mg ergometris IM atau misoprostol 600-1000 per rectal, jangan berikan ergometrium kepada ibu dengan hipertensi karena ergometrin dapat menaikkan tekanan darah.
3. Gunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18), pasang infuse dan berikan 500 cc larutan RL yang mengandung 20 unit oksitoxin (guyur dalam 10 menit)
4. Pakai sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi dan ulangi KBI
5. Jika uterus tidak berkonraksi dalam waktu (sampai  2 menit, segera rujuk ibu karena hal ini bukan atonia uteri sederhana. Ibu membutuhkan tindakan gawat darurat difasilitasi kesehatan rujukan yang mampu melakukan tindakan operasi dan tranfusi darah.
6. Sambil membawa ibu ketempat rujukan, teruskan tindakan KBI dan infuse cairan hingga ibu tiba di tempat rujukan
a.      Infus 500 ml pertama dihabiskan dalam waktu 10 menit
b.      Berikan tambahan 500 ml/jam hingga tiba ditempat rujukan atau hingga jumlah cairan yang diinfuskan mencapai 1,5 L dan kemudian lanjutkan dalam jumlah 125 cc/jam
c.       Jika cairan infuse tidak cukup, infuskan 500 ml (botol kedua) cairan infuse dengan tetesan sedang dan ditambah pemberian cairan secara oral untuk rehidrasi.


B.        RESIKO HAMIL DIATAS UMUR 35 TAHUN
Menikah dan memiliki anak pada usia 35 tahun atau lebih kini banyak dialami oleh pasangan muda, terutama di kota besar. Jumlahnya pun cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai macam alasan dikemukakan, dari belum siap secara finansial hingga sibuk meniti karir. Sah-sah saja sih mengambil keputusan ini, namun perlu diingat bahwa kehamilan setelah 35 tahun merupakan kehamilan yang berisiko bagi ibu dan janinnya.
Pertimbangkan usia. Sadari  bahwa usia mempengaruhi fertilitas (kesuburan). Fertilitas menurun dengan cepat setelah wannabe-moms berusia 35 tahun. Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur dalam ovarium akan berkurang. Jadi semakin betambah umur, (relatif) semakin sulit untuk hamil, semakin banyak pula risiko, seperti berikut:
  • Mengalami gangguan diabetes (kencing manis) dan tekanan darah tinggi, dan penyakit metabolis lainnya. Faktor pemicu terjadinya Preeklampsi dan Eklampsi pada ibu.
  • Melahirkan bayi dengan sindroma down. Yakni, bayi dengan kromosom ekstra 21, dengan gejala keterbelakangan mental
Namun, dengan langkah-langkah tertentu, wannabe-moms bisa menekan risiko kehamilan yang mungkin mengintai. Berikut kiat untuk memperkecil risiko tersebut:
  • Lakukanlah pemantauan terhadap gangguan kesehatan yang mungkin timbul, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
  • Selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda, untuk mendapatkan informasi yang seksama tentang risiko kehamilan yang ada, dan juga tes-tes/pemeriksaan yang sekiranya perlu dilakukan untuk mendeteksi secara dini gangguan yang mungkin muncul
  • Konsumsilah suplemen, terutama asam folat, sesuai anjuran dokter untuk mengurangi risiko cacat bawaan pada janin, seperti spina bifida.
C. TUBEKTOMI
1. Definisi
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita atau saluran bibit pria yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
 
2. Keuntungan
§  Motivasi hanya dilakukan 1 kali saja, sehingga tidak diperlukan motivasi yang berulang-ulang
§  Efektivitas hampir 100%
§  Tidak mempengaruhi libido seksual
§  Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

3.    Indikasi
Seminar kuldoskopi Indonesia pertama (1972) telah mengambil keputusan tentang indikasi tubektomi sebagai berikut :
§  Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup
§  Umur sekitar 30 tahun dengan 3 anak hidup
§  Umur sekitar 35 tahun dengan 2 anak hidup
Pada konferensi khusus perkumpulan untuk sterilisasi sukarela indonesia di medan (3-5 juni 1976) dianjurkan pada umur antara 25-40 tahun, dengan jumlah anak sebagai berikut :
§  Umur antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih
§  Umur antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih
§  Umur antara 35-40 tahun dengan 1 anak atau lebih

4.    Cara tubektomi
Cara tubektomi dapat dibagi berdasarkan atas :
§  Saat operasi
§  Cara mencapai tuba
§  Cara penutupan tuba
5.    Saat operasi
Tubektomi dapat dilakukan pasca keguguran, pasca persalinan atau masa interval sesudah keguguran tubektomi dapat langsung dilakukan. Dianjurkan agar tubektomi pasca persalinan sebaiknya dilakukan dalam 24 jam, atau selambat-lambatnya dalam 48 jam setelah bersalin.
Tubektomi pada persalinan lewat 48 jam akan dipersulit oleh edema tuba, infeksi dan kegagalan. Edema tuba akan berkurang setelah hari ke 7-10 pasca persalinan. Tubektomi setelah hari itu akan lebih sulit dilakukan karena alat-alat genital telah menciut dan mudah berdarah.

6.     Tindak lanjut

§  1 Minggu pasca operasi, pemeiksaan adanya keluhan nyeri perut, tekanan darah, nadi, suhu dan pemeriksaan perut dengan palpasi, tidak dilakukan pemeriksaan dalam.
§  1 bulan pasca operasi, diperlukan pemeriksaan tentang haid, periksa dalam dan bila perlu dilakukan patensi tuba
§  3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun pasca operasi ádalah untuk mengetahui keadaan haid, kemungkinan komplikasi, kemungkinan hamil, keehatan badan, hubungan seks dan perkawinan.

PUERPERIUM (NIFAS)
            Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (obstetri fisiologi ,obgyn unpad)
Kejadian yang terpenting dalam nifas adalah :
-       Involusi
-       Laktasi
Lamanya perawatan dirumah sakit :
Bagi ibu-ibu yang bersalin di Indonesia, lamanya perawatan ditentukan oleh keadaan. Ialah keadaan sosial dan ekonomi serta keterbatasan tempat tidur. Maka umumnya ibu-ibu dengan persalinan biasa tidak lama tinggal di rumah sakit. Kira-kira antara 3-5 hari.
Tetapi diluar negeripun ada kecenderungan untuk lebih cepat memulangkan ibu-ibu yang persalinannya normal.
Hal ini disebabkan karena early ambulation dan kemungkinan infeksi di rumah sakit, yang mendorong kita untuk secepat mungkin memulangkan anak dan ibu yang sehat. Karena itu ada rumah sakit yang sudah mengijinkan ibu dan anaknya pulang pada hari ke tiga.
Pada masa postpartum adalah saat yang paling baik untuk menawarkan kontrasepsi, oleh karena pada saat ini motivasi palig tinggi.
Oleh karena alat kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi sekresi air susu, biasanya ditawarkan IUD, injectable atau sterilisasi.



















ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. D P5A0H5
12 JAM POST PARTUM + TUBEKTOMI
DI RAWAT GABUNG KEBIDANAN
RSUP M.DJAMIL PADANG
Tanggal                : 07 Oktober 2013                                                       NO RM : 835225
Pukul                    : 11.00 WIB

I.                    PENGUMPULAN DATA
A.                 IDENTITAS / BIODATA
   - (IBU/ ISTRI)                                                                 - (SUAMI)
Nama                   : Ny.D                                      / Tn. E                         
Umur                    : 43 tahun                                / 45 tahun
Suku/Bangsa        : Minang/ Indonesia                / Minang/ Indonesia
Agama                  : Islam                                     / Islam
Pendidikan           : SD                                          / SD
Pekerjaan             : IRT                                         / Buruh
Alamatrumah       : bungus                                   / bungus         

B.      ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)
1.      Alasan kunjungan                                                  : Perikasa Kedaan nifas
2.      Riwayatkesehatan
a.   Riwayat penyakit sekarang                             : tidak ada
b.   Riwayatpenyakitsistemik
Jantung                                                            : tidak ada
Ginjal                                                               : tidak ada
Asma/TBC Paru                                               : tidak ada
Hepatitis                                                          : tidak ada
D. M.                                                               : tidak ada
Hipertensi                                                       : tidak ada
Epilepsi                                                            : tidak ada
PMS                                                                 : tidak ada
c.    RiwayatAlergi  
Makanan                                                         : tidak ada
Obat-obatan                                                    : tidak ada
c.   RiwayatTransfusiDarah                            : tidak pernah
d.   Riwayat pernah mengalami gangguan jiwa       : tidak ada
e. Riwayathaid
Menarche                                                            : Umur 12 tahun
Teratur/ tidak                                          : tidak
Sifat darah                                               : Kental
Banyak                                                     : 2 kali ganti pembalut
Lama                                                        : 3-4 hari
Keluhan                                                    : tidak ada
3. Riwayatkesehatankeluarga
a.      Riwayatpenyakit
Jantung                                                            : tidak ada
Ginjal                                                               : tidak ada
Asma                                                               : tidak ada
TBC                                                                  : tidak ada
D. M.                                                               : tidak ada
Hipertensi                                                       : tidak ada
Epilepsi                                                            : tidak ada
b.      Riwayat kehamilan
Gamelli/ Kembar                                            : tidak ada
c. Psikologis                                                    : tidak ada
4. Riwayatperkawinan
a. Status perkawinan                                     : sah
b. Kawin ke                                                     : I
c. Usia kawin                                                  :18 tahun
d. Lama hamil setelah menikah                    : + 1 bulan




4.      Riwayatkehamilan, persalinan, dannifas yang lalu
- 1993, Lk, 3800 gr, cukup bulan,  spontan, bidan, hidup
- 1997, Lk, 3200 gr, cukup bulan, spontan, bidan, hidup
- 1999, Lk, 3300 gr, cukup bulan, spontan, bidan, hidup
- 2007, Lk, 3500 gr, cukup bulan, spontan, bidan, hidup
- 2013, Pr, 2600 gr, 48 cm, cukup bulan, spontan,rsup m.djamil, hidup
6. Riwayat keluarga berencana
a. Alatkontrasepsi yang pernahdipakai         / lama : Suntik/ + 2 tahun
b. Alat kontrasepsi yang dipakaisekarang                 :Tubektomi
7.   Riwayatpersalinanterakhir
a.   Tempat persalinan                                           : RSUP M.Djamil Padang
b.   Penolong                                                           : Dokter + bidan
c.    Tanggal/ jam persalinan                                  : 06 Oktober 2013
d.   Jenis persalinan                                                : Normal
e.   Komplikasi                                                        : tidak ada
f.     Perineum                                                          : Laserasi derajat 2
g.   Tindakan lain                                                    : -
h.   Keadaanbayi
-          BB/PB                                          : 2600 gr/ 47 cm
-          Cacat bawaan                  : tidak ada
8.   Pola Kebiasaan
a. Nutrisi
                                 -     Makan
                                       Selamahamil                   : 3 x 1 porsi makan + lauk
                                       Setelah melahirkan         : ibu menghabiskan ½ porsi yang di sediakan
-          Minum
      Selamahamil                   : + 8 gelas/ hari
                                     Setelahmelahirkan          : -
b. Eliminasi
- BAB
                                       Selama hamil                  : 1 x / hari
                                Setelah melahirkan         :
- BAK
                                       Selama hamil                  : + 7-8 kali/hari
                                Setelah melahirkan         : -
c. Istirahat/ tidur
Selamahamil          : + 6-7 jam/hari
Setelahmelahirkan : -
d.Keadaan psikologis                                            : stabil
e.Riwayatsosialbudaya
a.      Dukungakeluarga                                      : ada
b.      Pantanganmakan                                      : ada
f.  Penggunaan obat-obatan/ rokok                       : tidak ada
C.      DATA OBJEKTIF
1.         Status Generalis
a.   Keadaanumum                                                : baik
b.   Kesadaran                                                       : cmc
c.    Tanda vital                                                     
Tekanan darah                                                    : 110/70 mmHg
Nadi                                                                     : 80 x/i
Nafas                                                                   : 20 x/i
Suhu                                                                     : 36,6 ⁰C
d.   TB                                                                    : 152 cm
e.   BB sebelumhamil                                            : -
f.     BB sekarang                                                    : -
g.   Lila                                                                  : -

2.         PemeriksaanSistematis
a.   Kepala
Rambut                                                           : tidak rontok, bersih
Muka                                                               : tidak oedem, ada cloasma gravidarum
Mata
-       Conjunctiva                   : agak pucat
-       Sclera                            : tidak ikterik  
     Hidung                                                 : tidak ada kelainan
     Telinga                                                            : tidak ada kelainan
     Mulut/ gigi/ gusi                                 : tidak ada stomatitis, ada caries
b.   Leher
     Kelenjar gondok                                              : tidak ada pembesaran
     Tumor                                                             : tidak ada
     Pembesaran kelenjar limfe                            : tidak ada
c.    Dada dan axilla
     Mammae
-       Pembesaran                 : ada
-       Tumor                           : tidak ada
-       Simetris/ tidak              : simetris ki/ka
-       Puting susu                   : menonjol
-       Areola                           : mengalami hiperpigmentasi
-       Kolostrum/ ASI  : kolostrum (+)
     Axilla
-          Benjolan                : tidak ada
-          Nyeri                     : tidak ada
d.   Ekstremitas
Atas
-          Oedema                : tidak ada
-          Sianosis                 : tidak ada
Bawah
-          Oedema                : tidak ada
-          Varices                  : tidak ada
-          Reflek patella        : +/+
3.      Pemeriksaan Obstetrik
a.    Abdomen
Inspeksi
-          Pembesaran          : tidak ada
-          Kelainan                : tidak ada
Palpasi
-          Kontraksi               : ada
-          TFU                        : 2 jari dibawah pusat
-          Kandung kemih     : tidak teraba
b.   Anogenital
     Vulva dan vagina
-          Varices                  : tidak ada
-          Kemerahan           : tidak ada
-          Nyeri                     : tidak ada
-          Lochea                   : Rubra
     Perineum
-          Keadaan luka                    : baik
-          Bengkak/ kemerahan       : tidak ada
     Anus
-          Hemorrhoid          : tidak ada
-          Lain-lain                : -
     Inspekulo                     : tidak dilakukan
4.         PemeriksaanPenunjang
a.   Pemeriksaanlaboratorium
-          Golongandarah     : -
-          Hb                          : 10,8 gr %












ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. D P5A0H5
12 JAM POST PARTUM + TUBEKTOMI
DI RAWAT GABUNG KEBIDANAN
RSUP M.DJAMIL PADANG
Subjektif
Objektif
Assesment
Penatalkasanaan
Tanggal : 08 Oktober 2013
Pukul   : 11.00 WIB

-          Masih keluarnya, sedikit darah dari kemaluan
-          masih terasa lemas
-          ibu melahirkan pukul 11.15 wib, 08-10-2013
-          ibu mengatakan sudah steril (telah dilakukan tubektomi )
-          ini kelahiran anak kelima
-           

1.    Keadaan umum : sedang
2.    Kesadaran  : cmc
3.    TTV
TD : 110/70 mmHg
N    : 80X/i
P     : 20X/i
S     : 36,6 0C
4.    Conjungtiva klien agak pucat , skelera tidak ichterik
5.   Inspeksi lainnya dalam batas normal
6.   Lochea rubra
7.   Pendarahan normal
8.   Hb 10,8 gr %


P5AOH5 12 jam postpartum + tubektomi , keadaan umum ibu baik
1.      Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada klien , hasil pemeriksaan telah diinformasikan kepada klien
2.      Memberitahukan ibu bahwa bayinya di rawat di covice untuk dapat diberikan antibiotik secara berkala, ibu mengetahui hasil pemeriksaan
3.      Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi ringan, ibu mulai mandiri dalam beraktivitas
4.      Mengajurkan klien untuk mengganti duk jika duk klien terasa penuh , duk klien belum penuh
5.      Menganjurkan klien untuk  istirahat , klien sedang beristirahat
6.      Menganjurkan klien untuk memenuhi kebutuhan nutrrisi dan hidrasinya , klien menghabiskan setengah diet yang disediakan
7.      Memantau kedaan umum dan Vital Sign klien ,Keadaan umum klien sedang , vital sign dalam batas normal .
8.      Memberikan terapi kepada klien sesuai order, terapi oral (SF, antalgin, vit c) pukul 07.00 telah diberikan, dan terapi ceftriaxone injeksi 1 gr telah diberikan pukul 10.00 wib


Subjektif
Objektif
Assesment
Penatalkasanaan
Tanggal : 09 Oktober 2013
Pukul   : 13.00 WIB

-  Masih keluarnya , sedikit darah dari kemaluan 
-  ASI masih sedikit


1.    Keadaan umum : sedang
2.    Kesadaran  : cmc
3.    TTV
TD : 120/70 mmHg
N    : 80X/i
P     : 20X/i
S     : 37 0C
4.    Conjungtiva klien agak pucat , skelera tidak ichterik
5.    Pendarahan normal
6.    Loche Rubra


P5AOH5 2 hari postpartum + tubektomi , keadaan umum ibu baik
1.      Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada klien , hasil pemeriksaan telah diinformasikan kepada klien
2.      Mengajurkan klien untuk mengganti duk jika duk klien terasa penuh , duk klien sudah diganti
3.      Menganjurkan klien untuk banyak istirahat , klien sedang beristirahat di atas tempat tidur
4.      Menganjurkan klien untuk memenuhi kebutuhan nutrrisi dan hidrasinya , klien menghabiskan diet yang disediakan hari ini
5.      Menganjurkan ibu lebih sering menyusui bayinya, ibu telah menyusui bayinya ke covice pukul 12.00 wib yang lalu.
6.      Memantau kedaan umum dan Vital Sign klien ,Keadaan umum klien sedang , vital sign dalam batas normal .
7.      Melanjutkan terapi kepada klien sesuai order, terapi oral (sf, vit.C dan asam antalgin) akan diberikan, cetriaxone 2 x 1 gr telah diberikan pukul 10.00 wib










DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Asuhan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Winkjosastro, H., 2005, Ilmu Kandungan Edisi 2 Cetakan Ke-4, YBP-SP, Jakarta

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAD.1983.  Obstetri Fisiologi. Bandung : Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAD
http://maphiablack.blogspot.com/2011/02/asuhan-kebidanan-pada-ibu-bersalin_563.html
http://www.mommeworld.com/post/view/156/risiko-hamil-setelah-usia-35-tahun/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar